
Denpasar – Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
Muhammad Tito Karnavian secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional
(Rakornas) Bidang Hukum Penyelenggaraan Pemerintahan Dalam Negeri di The Meru
Sanur, Kota Denpasar, Bali, Rabu (9/10/2024). Rakornas ini merupakan inisiatif
internal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengatasi berbagai
persoalan hukum yang kerap muncul di lingkungan pemerintahan.
Dalam sambutannya, Mendagri menekankan
pentingnya peran Biro Hukum dalam menyusun dan meninjau setiap kebijakan,
terutama yang berdampak luas bagi masyarakat. Ia mengingatkan bahwa semua
kebijakan harus melalui peninjauan Biro Hukum untuk menghindari persoalan di
kemudian hari.
Mendagri menyoroti banyaknya persoalan
hukum yang ada di lingkungan pemerintahan. Dirinya selalu mengikuti informasi
setiap gugatan yang ada di Mahkamah Konstitusi (MK), Pengadilan Negeri (PN),
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), hingga Mahkamah Agung (MA).
“Kita merasa bahwa persoalan hukum di
lingkungan pemerintahan ini banyak sekali. Gugatan hampir tiap minggu ada,”
ungkap Mendagri.
Mendagri juga membeberkan banyaknya produk
hukum yang dihasilkan oleh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (Pemda).
“(Dari tahun 2020 hingga) tahun 2024 ada 892 rancangan peraturan daerah (Perda)
yang diajukan daerah ke Kemendagri. [Sementara] Kemendagri sendiri menyusun 296
Peraturan Mendagri (Permendagri), [dan] Instruksi Mendagri ada 138,” jelasnya
Di lain sisi, lanjut Mendagri, Rakornas
ini bertujuan memperkuat hubungan personal antar-Biro Hukum dari berbagai
tingkatan pemerintahan. “Itu yang nomor satulah itu sejujurnya targetnya.
Emotional bonding. Hubungan personal antara kita komunitas Biro Hukum,” kata
Mendagri seraya memperkenalkan pejabat Biro Hukum yang hadir.
Sebagai informasi, Rakornas ini dihadiri sejumlah pembicara penting. Mereka di antaranya Yulius Ketua Kamar TUN MA, Nurul Ghufron Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bobby Hamzar Rafinus Wakil Ketua Ombudsman Republik Indonesia (RI), Yodi Martono Wahyunadi Hakim Agung Kamar TUN MA, Sila Haholongan Direktur Pertimbangan Hukum pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan TUN Kejaksaan Agung, dan Roberia Direktur Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan I Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).